Apoteker Berperan Penting di Masyarakat Tetapi Gaji Banyak Dibawah UMK. Hal itu disampaikan oleh ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Tengah, Jamaludin Aljefendi serta Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, dr. Mulyo Prasedyo saat memberikan sambutan pada Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Apoteker angkatan 21 Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi yang berlangsung Selasa (22/3/2016) di Gedung Wanita Sasana Krida Kusuma Mahanan Solo.
Dikutip dari rri.co.id, Apoteker memiliki peran penting, namun penghargaan terhadap profesi ini masih minim.
Hal itu disampaikan ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Tengah, Jamaludin Aljefendi saat memberikan sambutan pada Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Apoteker angkatan 21 Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi yang berlangsung Selasa (22/3/2016) di Gedung Wanita Sasana Krida Kusuma Mahanan Solo.
Seluruh tindakan yang dilakukan Profesi Apoteker harus taat azas dan Undang-undang yang telah mengatur , meski saat ini praktek apoteker belum maksimal dalam layanan kesehatan.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, dr. Mulyo Prasedyo pada kesempatan sama menyatakan, pihaknya sangat menyayangkan, masih banyak Apoteker yang digaji UMK bahkan tidak sedikit dibawah UMK. Padahal saat ini tenaga kesehatan Apoteker sangat diperlukan, karena banyak Puskesmas yang tidak memiliki apoteker, dan perannya digantikan lulusan SMA atau STM yang tidak memiliki kompetensi apoteker.
“Inilah yang memprihatinkan sebenarnya, jadi peluang itu besar sekali untuk anda bekerja di Instansi pemerintah, di Puskesmas, padahal kita tahu, bagian pengadaan, peresepan, penyimpanan obat-obatan , pendistribusian itu harus ada ilmunya,” jelasnya.
Sementara itu Ketua PD IAI Jabar, Ali Mashuda telah menulis di bidhuan sebelumnya dan memiliki pandangan khusus tentang kepada siapa apoteker menuntut kesejahteraan. [Baca : Kesejahteraan, Kepada Siapa Apoteker Berharap ?]