IAI Dukung Program Apoteker Praktek Bersama Wujudkan Profesionalisme. Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Nurul Falah mendukung penuh acara dan program Apoteker Praktek Bersama (APB) dalam mewujudkan profesionalisme Apoteker di Apotek.
Berikut adalah hasil pertemuan antara IAI dengan pencetus APB beberapa waktu lalu dikutip dari facebook grup tertutup Apoteker Praktek Bersama.
1. IAI sambut baik acara dan organisasi APB yg penting tujuannya adalah menghimpun segenap potensi para apoteker.
2.PP IAI akan membantu proses sertifikasi (jika diperlukan) utk memperkuat praktek apoteker di apotek tentang holistik terapi agar punya legal formal
3. PP IAI akan merekomendasikan ke beberapa sejawat lain yg memiliki usaha utk bisa di optimalkan oleh team APB dalam menjalin kerjasama.
4. PP IAI menyarankan agar team R&D dan produksi APB utk bisa meningkatkan image produk sehingga bisa masuk ke jenis produk alam yg direkomendasikan oleh para klinisi..atau kalo perlu bentuk lagi semacam Ikatan Apoteker Herbal Medicine Indonesia.
5. TEAM APB sampaikan 2016 APB goes to campuss utk menilik formula2 produk hasil karya para apoteker yg akan dikaji secara prospek bisnis dan disalurkan lewat jaringan APB
6. Pak ketum dan pak sekjen IAI menganjurkan APBers mengikuti kursus atau pelatihan yg bekerjasama dg BPTO utk swamedikasi herbal/obat bahan alam berkhasiat dan tersertifikasi.
7. Team APB disediakan waktu utk presentasi pada saat workshop Rakernas IAI di yogyakarta pada bulan september 2016 sbg bentuk dukungan real organisasi profesi thd optimalisasi potensi para apoteker yg terhimpun dalam APB.
Mungkin para Apoteker di Indonesia merasa asing apa itu APB. Saat ini APB telah melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) pertamanya pada 27 Desember 2015 lalu. Beberapa provinsi dan kota serta kabupaten telah membentuk komisariat perwakilannya. Seperti Lampung, Yogyakarta, Balik Papan, Jabodetabek, dan lainnya.
Apoteker Praktek Bersama adalah sebuah program yang dicetuskan oleh beberapa orang Apoteker diantaranya Agus Suprayitno, Nunu Nugraha, Ahmet Felox, dan Lukmanul Hakim. Menurut Nunu, APB dibentuk untuk membangun kemandirian Profesi Apoteker.
Sementara itu menurut Agus, ada 4 hal yang mendasari kenapa harus dibentuk APB
1. Profesi ini harus bisa mandiri
2.Tidak menyandarkan profesi ini ke pihak lain
3.Tidak menyalahkan pihak manapun utk berupaya bangkit
4.Saatnya perkuat internal utk citra profesi lbh baik
Sistem kerjanya sederhana, dengan adanya aturan Permenkes terbaru nanti [Baca : Inilah Poin Penting di Draft Permenkes 2015 tentang Apotek], 3 SIPA bisa digunakan untuk saling praktek bersama di Apotek. Bukan hanya itu, dengan memiliki jaringan Apotek bisa saling membantu mengenai sistem pengadaan obat.
Yang unik lainnya adalah adanya kesempatan untuk mendistribusikan produk yang diproduksi atas nama APB. Dimungkinkan APB berbadan hukum sehingga bisa menyebarkan produknya secara legal.
Beberapa Apoteker mulai ikut bergabung dalam grup APB seperti tergambar dalam status postingan apoteker berikut ini.
Bukan hanya itu, sebagai bukti keseriusan Nunu sebagai salah seorang pendiri APB telah menciptakan mars APB yang bisa dilihat berikut ini
Agenda terdekat saat ini adalah silaturahmi Apoteker Bandung Raya yang akan digelar pada hari Minggu, 17 Januari 2016. Dalam acara ini akan diadakan presentasi dan tanya jawab tentang APB dan Konsolidasi Apoteker Bandung Raya.