Christian Vaquero terancam batal merumput bersama Sriwijaya FC untuk Liga Super Indonesia 2015 jika PSSI menegakan aturan yang telah di buatnya. Ramai dibicarakan di media sosial melalui akun @Footballnesia saat ini. Dimana membahas tentang surat perihal perubahan/revisi regulasi Liga Indonesia (ISL) yang dikeluarkan per tanggal 10 Desember 2014, dengan nomor surat: 1618/Liga/XII-2014, dan tertutup untuk kalangan klub sendiri. Christian Vaquero dimana sebelumnya bermain bersama Huracan FC yang merupakan klub peserta Segunda Div/Liga Level 2 di Uruguay dan tidak sesuai dengan manual liga/regulasi yg dibuat PSSI/PTLI dan terancam tidak bisa bermain jiga PSSI tegas menerapkannya. Bukan hanya Vaquero, Maycon Caljuri, Morimakan Koita, dan Saidou Madi juga menyalahi manual liga.
Berikut adalah surat regulasi yang di unggah oleh akun @Footballnesia
“Pada surat halaman kedua poin ke-5, disebutkan bahwa pemain asing yang akan masuk ke Indonesia harus memenuhi beberapa kriteria, Salah satu kriteria yang hrs dipenuhi adalah strata kompetisi dimana dia bermain sebelumnya. Strata ini divisi liga Negara ybs. Untuk Uruguay, pemain asing dari klub asal negara uruguay, maka hanya terima yg klub uruguay strata 1/Primera Division, Sriwijaya FC justru mengontrak striker asal klub Uruguay yg bernama Christian Vaquero, klub asalnya Huracan FC, Padahal Huracan FC adalah klub peserta Segunda Div/Liga Level 2 di Uruguay dan TIDAK SESUAI dengan manual liga/regulasi yg dibuat PSSI/PTLI.”
“Striker Brazil incaran Persib Maycon Rogerio Silva Calijuri jg bisa tdk lolos regulasi karena verifikasi klub asalnya jika aturan tegas. Saidou Madi bek incaran Persija memperkuat Pune FC di Indian Super League. Tetapi yg perlu diingat, Indian Super League BUKAN LIGA RESMI India. Sriwijaya FC juga kembali kontrak pemain asal Mali (Morimakan Koita). Berdasarkan surat PT LI yg kami punya, harusnya Koita tidak lolos dimana PT LI tidak menerima pemain asing dari Liga MALI, sesuai dgn yg sdh kami sebut tadi. Namun, apakah PT LI dan PSSI berani bersikap tegas dan menegakkan aturan yang mereka buat sendiri?”
Begitulah ciutan dari akun yang memiliki profil :
“Akun twitter untuk provokasi melawan kedzaliman demi perubahan sepakbola Indonesia bersih tanpa APBD untuk Liga Pro dan tanpa MAFIA!”
Kemudian tweetnya dilanjutkan dengan beberapa pernyataan :
“Mengaku sebagai pengelola liga professional, sbg federasi yang maju, tetapi regulasi sendiri dilanggar. Lucu dan bego, Semoga twit singkat ini mencerahkan kita tentang bobroknya sepakbola nasional kita. Semoga cerdas menanggapi. Sekian dan LAWAN !!!”