Hati-hati! Konsumsi Obat dengan 5 Jenis Makanan Ini Bisa Membahayakan

0
6221
interaksi obat makanan

Bidhuan.id – Hati-hati! Konsumsi Obat dengan 5 Jenis Makanan Ini Bisa Membahayakan. Kebanyakan pasien tidak menyadari akan adanya interaksi berbahaya antara makanan dan minuman dengan obat yang dikonsumsinya.

Peranan ahli kesehatan terutama Apoteker ketika memberikan resep obat yang bisa berinteraksi dengan makanan sangatlah dibutuhkan. Edukasi untuk pasien dirasa penting untuk diberikan karena selain tujuan terapinya tidak akan tercapai, hal ini bisa membahayakan dan memperburuk kondisi penyakitnya.

Berikut 5 interaksi obat dengan makanan dikutip serta dikembangkan dari situs pharmacytimes.com dan kompas.com.

1. Makanan kaya kalsium

Makanan seperti susu, yogurt, dan keju dapat mengganggu obat-obatan tertentu, termasuk antibiotik seperti tetrasiklin, doksisiklin, dan siprofloksasin.

Antibiotik ini dapat bereaksi dengan kalsium dalam susu, membentuk zat yang tidak larut dalam lambung dan usus kecil bagian atas, sehingga tubuh tidak mampu menyerapnya. Hal ini bisa menyebabkan penumpukan dan populer disebut dengan batu ginjal.

Hindari mengonsumsi obat-obatan ini dalam waktu dua jam setelah mengonsumsi  susu atau produk turunannya.

Baca: 10 Suplemen Kalsium untuk Ibu Hamil dan Menyusui Berserta Harganya

2. Makanan mengandung Tiramin

Tiramine adalah asam amino alami. Makanan yang banyak mengandung tiramine antara lain adalah keju,  daging sapi, hati ayam,  ikan asin, kacang fava dan alpukat.

Kategori makanan mengandung tyramine, bisa dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah yang mendadak dan membahayakan pada pasien yang memakai inhibitor monoamine oxidase (MAOIs) dan obat-obatan tertentu untuk penyakit Parkinson.

Tiramin juga bisa berinteraksi dengan beberapa antibiotik seperti linezolid.

3. Makanan kaya akan Vitamin K

Makanan yang kaya vitamin K di antaranya adalah kangkung, brokoli, kubis, collard hijau, bayam, kale, lobak, kubis Brussel dan sayuran hijau lainnya

Apoteker harus memberikan nasihat kepada pasien ketika akan konsumsi obat antikoagulan, Warfarin.

Vitamin K sangat penting untuk produksi faktor pembekuan yang membantu mencegah perdarahan, tetapi antikoagulan seperti warfarin mengerahkan efek mereka dengan menghambat vitamin K. Oleh karena itu, peningkatan asupan makanan ini dapat melawan efek antikoagulan dan mencegah obatnya bekerja.

Selain itu, obat-obat antikoagulan dapat berinteraksi dengan cranberry, jahe, glukosamin, ginseng dan ginkgo.

4. Konsumsi alkohol

Pasien harus selalu waspada terutama bagi orang yang kecanduan alkohol. Konsumsi berbarengan dengan beberapa obat akan menimbulkan reaksi yang membahayakan.

Misalnya, alkohol dengan obat stimulan dapat menyebabkan kehilangan kesadaran. Akan lebih fatal akibatnya terutama terjadi ketika penggunaan stimulan berlebihan.

Baca: Obat Anakonidin – Obat Batuk Sirup Tanpa Alkohol yang Bagus untuk Anak

5. Jeruk keprok (grapefruit)

Pasien harus menghindari makan jeruk atau minum jus jeruk keprok saat mengambil beberapa obat, seperti obat turunan statin contohnya simvastatin, nifedipine yang merupakan obat tekanan darah, obat penenang buspirone dan antihistaminfexofenadine.

Senyawa dalam grapefruit disebut furanocoumarin bahan kimia menyebabkan peningkatan potensi obat dengan berinteraksi dengan enzim dalam usus halus dan hati. Interaksi ini sebagian menginaktivasi sejumlah obat dalam keadaan normal.

Efek samping yang terjadi bisa mengalami kerusakan hati atau kerusakan otot yang dapat mengakibatkan gagal ginjal.

Bagi yang mengkonsumsi makanan dan jenis obat di atas disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan tersebut atau diberikan jarak sesuai waktu paruh obat yang biasanya minimal 3 jam, agar obat terabsorbsi tubuh terlebih dahulu.

Baca: Waspada! Bahaya 8 Jenis Obat Bebas & OTC Jika Penggunaannya Salah

BACA JUGA