13 Februari adalah Hari Tenaga Ahli Farmasi Nasional yang Jarang Diperingati. Tepatnya pada 13 Februari 1946, berdirilah organisasi Farmasi pertama dan tertua di Indonesia yakni PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) yang saat ini mewadahi profesi Asisten Apoteker (AA) Indonesia atau Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK).
Pada masa pemerintahan Kolonial Belanda itu, Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) yang saat ini Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) belum hadir dikarenakan hanya pendidikan Asisten Apoteker yang mampu dijalankan, bahkan rintisannya harus dididik langsung di Negeri Belanda.
ISFI baru hadir pada 15 Septemer 1965, yang sebenarnya telah hadir dengan nama IAI yang berdiri pada 18 Juni 1955. ISFI kemudian kembali menjadi IAI pada Kongres XVIII ISFI di Jakarta.
PAFI sendiri didirikan di Hotel Merdeka Jogyakarta oleh Bpk. Zainal abidin sekaligus sebagai ketua PAFI pertama.
Seperti dikutip situs wikipedia, Pada awal kemerdekaan terjadi peperangan dengan Pasukan Belanda yang bertujuan ingin merebut kembali tanah jajahan mereka. Sebagai Ketua PAFI pertama Bpk. Zainal Abidin bersama Bpk. Kasio mendapat tugas untuk memindahkan perbekalan farmasi dan mesin-mesin yang berada di Manggarai (Jakarta) ke Jogjakarta, Tawangmangu dan Ambarwinangun dengan menggunakan sarana tranportasi kereta api. Bpk. Zainal Abidin dan teman-teman Asisten Apoteker lainnya pun akhirnya berhasil memindahkan perbekalan farmasi dan mesin-mesin tersebut, yang kemudian diberikan kepada para pejuang Republik Indonesia yang membutuhkannya.
Hari yang penuh bersejarah ini sayangnya tidak ada banyak yang tahu serta tidak dirayakan oleh para Apoteker maupun TTK. Walaupun saat ini menaungi TTK, sejarah membuktikan peranan yang begitu besar terhadap para pejuang bangsa Indonesia.
Walau belum digalakan baik oleh PAFI maupun IAI sendiri, paling tidak bidhuaners bisa memperingati dan menteladani nilai-nilai perjuangan di masa lalu.
Selamat Hari Farmasi Nasional!
