Pemerintah Jepang mewajibkan warganya yang berusia lebih dari 20 tahun terhitung April 2014 sampai berusia 59 tahun mengikuti pelayanan program pensiun nasional (Kokumin Nenkin) “Japan Pension Service/National Pension System”. Aturan ini juga berlaku bagi warga negara asing yang tinggal lebih dari 6 bulan.
Tinggal di Jepang dapat Uang Pensiun : Kapan ya di Indonesia? negara yang telah menerapkan sistem ini dan berkolaborasi dengan Jepang adalah Jerman, Amerika Serikat, Belgia, Perancis, Kanada, Australia, Belanda, Ceko, Spanyol, Irlandia, Brazil, Swiss dan Hongaria.
Di situs resminya, http://www.nenkin.go.jp/, disediakan pula dalam berbagai bahasa termasuk dalam bahasa Indonesia sehingga mudah dimengerti. Di Jepang jaminan asuransi kesehatan sudah tertata rapi yang pembayaran presminya berdasarkan atas sistem pembayaran pajak perorangannya, sehingga saat ini pemerintah mulai menata untuk mewajibkan sistem pensiun nasional bagi warganya.
Sebagai bahan pertimbangan jika memang nanti Indonesia ke depan akan menerapkannya. Di sini akan sedikit diulas bagaimana sistem pensiun diterapkan di Jepang. Intinya sistem pensiun ini menggunakan sistem pembayaran premi dimana nilai pembayaran premi perbulan diatur sedemikan rupa sehingga terjadi subsidi silang.
Si kaya akan mensubsidi si miskin yang terdeteksi dari prosentase pajak yang dibayarkannya yang didasarkan atas pendapatan tiap bulannya, sebagai contoh seorang pelajar yang tidak berpengjasilan otomatis dengan pajak 0% setiap bulannya maka tidak perlu membayar premi karena mendapat keringanan 100%.
Uraian umum Program Pensiun untuk Publik seperti Program Pensiun Nasional (Kokumin Nenkin)
1. Setiap orang yang tinggal di Jepang termasuk warga asing, yang berusia antara 20 hingga 59 tahun diwajibkan oleh Undang-undang untuk mendaftarkan diri dalam program Pensiun Nasional dan membayar premi asuransi pensiun.
2. Program pensiun untuk publik diatur sedemikian rupa sehingga setiap generasi yang ada dalam masyarakat secara keseluruhan dapat memberikan dukungan santunan terhadap satu sama lain.
3. Dalam program pensiun untuk publik, selain ditawarkan program Pensiun untuk Kaum Lanjut Usia (Rourei Nenkin) terdapat juga program Pensiun untuk Kaum Cacat (Shougai Nenkin) dan Pensiun untuk Keluarga Almarhum (Izoku Nenkin) apabila hal-hal yang tidak diinginkan ini terjadi.
4. Dalam program Pensiun Nasional, pemerintah menanggung pembayaran sebagian dana pensiun yang akan diterima.
5. Premi-premi asuransi yang dibayarkan untuk program pensiun publik seluruhnya diperhitungkan sebagai deduksi (pengurangan) premi asuransi sosial.
Premi asuransi per bulan
Untuk bulan April 2015 hingga bulan Maret 2016 premi asuransi untuk program pensiun nasional per bulan adalah sebesar 15,590 Yen. Premi setiap bulannya harus dilunasi sebelum akhir bulan berikutnya.
Perbulan untuk orang mampu adalah 15,590 Yen atau sekitar 1.6 juta rupiah, lalu bagaimana bagi yang berpenghasilan rendah alias tidak membayar pajak penuh.
Ada 6 kondisi yang ditetapkan pemerintah Jepang. Khusus bagi warga negara asing yang statusnya bekerja tentunya harus membayar premi dengan mengajukan permohonan pembebasan premi sesuai jumlah pendapatannya. Tapi jika seorang pelajar, maka pendapatan perbulannya adalah 0 sehingga pajaknya 0% dan tentunya tidak perlu membayar premi bulanannya.
Setiap tahunnya, divisi sistem pensiun Jepang akan mengirimkan tagihan pembayaran premi dan setiap tahun pula harus mengajukan pembebasan premi atau membayar sesuai yang ditagihkan.
Jumlah dana pensiun yang diterima
Jumlah dana pensiun yang diterima disesuaikan dengan lamanya pembayaran premi.
Sebagai contoh, apabila seorang pelajar yang tinggal di Jepang selama 36 bulan, maka beruntunglah akan mendapatkan uang pensiun senilai 280.620 yen atau setara dengan 28 juta rupiah. Keterangan lengkap mengenai sistem ini bisa di dilihat di pamflet berhasa indonesia silahkan klik disini.
Luar biasa… salut untuk pemerintah Jepang. Apa kabar Indonesia?? yang harus dibenahi di awal adalah sistem perpajakan terutama untuk perorangan, setelah itu sistem asuransi kesehatan nasional, baru melangkah ke Pensiun.
Bisa dilihat jika suatu negara telah menerapkan sistem pensiun nasional itu menandakan telah menjadi negara maju. Indonesia yang masih berkutat dengan sistem perpajakan dan Jaminan Kesehatan bisa dinilai sendiri masih ditahap apa?
