23.anak2 tidur dilantai beralas koran, ada baby yg terus menangis, orang2tua yg kelelahan, dan petugas wara wiri berusaha proses boarding
24.saya sdh atur strategi duduk di lantai tapi dekat counter boarding, biar bisa antri awal, antisipasi terpisah2 seat berjauhan dgn anak
25.terdengar petugas yg panik krn Truk Fuel tidak ada operatornya, dan petugas tangga pesawat tidak ada untuk flight yg sdh boardin. Wah wah
26.semua petugas panik,call radio sana sini.Ya Allah semoga ujian ini segera berakhir.Kondisi spt itu Kelalaian bisa terjadi berakibat fatal
27.kesal,letih,muram,merenung,telp2,main hp,wara wiri dsb itulah sikon penumpang.Tidak ada effort apapun spt info dll dari petugas
28.setelah 5 jam menunggu,alhamdulillah diteriakan petugas bhw penerbangan saya boardng dr ruang tungguF2, pdhl dari tadi saya tunggu di F1
29.seketika saya meloncat,info istri bimbing nanti anak2,saya berlari pindah ke F2 supaya tdk lama antri anak2 kasihan berdiri & dapat seat
30.alhamdulillah sampai di meja boarding F2,saya urutan ke 8,ternyata banyak yg lebih cepat,atau mmg salah menunggu di F2 tapi toh beruntung
31.korban salah ruang tunggu banyak, ada ibu2 dan anaknya tinggal pswt karen ketiduran di ruang tunggu yg salah&tidak mendengar pengumuman
Sama saja,orang tua muda banyak yg tertinggal,karena flightnya sudah berangkat, dan petugas katakan tunggu saja disini,semua akan terbang,??
32.hal ini terjadi krn banyak yg salah naik pesawat!misal ke surabaya ada 3flight,penumpang yg flight ke 3 krn sdh di ruang tunggu,naik yg 1
33.karena semua manual,petugas pasti ada yg salah cocokan nomor penerbangan, miris memang, kasihan petugas yg panik2apalagi penumpang
34.sptnya ada perintah,petugas dari bagian lain pun disuruh membantu petugas boarding biar lbh cepat,tapi resiko besar krn krg paham caranya
35.lanjut, selesai dari meja boarding saya turun ke bawah menuju bis, anak2 gembira. Alhamdulillah,walau 6jam lebih didalam terminal bandara
35.bus mulai jalan,jauh tempat parkir pesawat dan bus 2x salah pesawat,karena kacaunya koordinasi,namun akhirnya kami diturunkan ke yg benar
36.ujian berikutnya, naik pesawat,ternyata sdh ada penumpang yg duduk di seat kami, nomor yg tertulis di boardng pass versi manual itu sama.
37.pramugari bantu,akhirnya kami bisa duduk dan tidak berjauhan.ternyata banyak yang lain juga dobel2. Seat akhirnya suka2
38.ujian berikutnya, menunggu 70 menit diatas pesawat,krn ground crew mencari 2 orang yg belum naik. Sesuai SOP, pilot tdk mau terbang kan?
39.syukurlah, setelah 30 menit menunggu pilot sptnya membuat keputusan, tinggalkan saja, unexpected situation dan must fly. Mantap pilot!
40.ngobrol sebentar dengan pramugara senior,dan mengakui bahwa semua “kacau balau”, tapi yg lenting safely flight, semua sampai selamat
41.alhamdulillah, 7.5 jam kemudian pesawat kami terbang. Tidak terbayang bagaimana nasib penumpang2 lainnya yg masih antri mulai dari jalan
Itulah kisah kami, ujian sebenar benar ujian dibulan yang suci, alhamdulillah ibadah puasa kamipun sangat sangat benar2 bermakna
Kesimpulan: 1.Angkasa Pura tidak memiliki sama sekali Strategi Manajemen Krisis, Rencana Cadangan & Tidak Bisa menangani Unplan Condition
2.Angkasa Pura perlu berlatih dan membuat simulasi menangani kondisi spt itu,tidak hanya case teroris di bandara atau kebakaran di pswt saja
3.Ground Crew Operator dalam hal ini Garuda juga perlu Berlatih Manual yg Lebih Efisien dan Memiliki Backup Plan dan Backup Sistem
4. Memang, Musibah bisa datang kapan saja, tapi manusia diberi Akal oleh sang pencipta untuk berfikir untuk mencari solusi yg lebih baik
5.tulisan dibuat demi Manfaat Orang banyak, semoga Angkasa Pura dan Garuda berbenah sehingga menjadi lebih baik, aamiin ya rabb
Mudah-mudahan kisah nyata dan masukan dari akun @aptfi menjadi pembelajaran jika kelak terjadi hal-hal yang yang tidak diinginkan.
Klik halaman sebelumnya