Masih ingat peristiwa kebakaran di Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (5/7/2015) yang diduga api berasal dari hubungan arus pendek di oven salah satu ruangan di JW Sky Lounge. Netizen dengan akun @APTFI mencoba memaparkan dengan lengkap pengalaman pribadinya ketika terjadi kebakaran serta gambaran kurang sigapnya antisipasi dari pihak Angkasa Pura juga pihak Garuda Indonesia.
Cerita Nyata Korban Kebakaran Bandara Soetta dan Parahnya Penanganan Angkasa Pura ini dibuat untuk memberikan manfaat agar Angkasa Pura dan juga disinggung pihak Garuda lebih sigap jika terjadi suatu bencana yang tidak terduga.
Entah harus pantas atau tidak, tapi manusiawi, dibulan suci semua diuji kesabaran dan hawa nafsu. Namun wajarkah? pic.twitter.com/eK9LWQywZw
— aptfi (@aptfi) July 6, 2015
Alhamdulillah Puji Syukur kebakaran Terminal 2e Soekarno Hatta (soeta) 5 juli telah usai dan teratasi dengan baik Semoga tidak ada korban jiwa #kebakaranBandara, kerugian materil tidak masalah karena diasuransikan ucap GM Angkasa Pura 6juli2015
Namun “korban” langsung #kebakaranBandara massive banyak, ribuan penumpang sebagai “pemilik” fasilitas dan moda transoortasi tsb dirugikan
Menjadi salah satu “korban” rasanya luar biasa, total delay 6 jam, berdesak2an, umpatan, makian dan kata2 kasar penumpang yang berebut masuk
Tidak bisa turun di depan terminal biasanya, mulai antri dan desak2an sejak dari lift ke lt2 krn akses jalan lantai 1 ditutup krn kebakaran aptfi
1. Tidak ada trolly, semua terpakai dan acak2an 2. Jalan 500meter dgn bagasi dan 3 anak kecil 3. Bergesa2 kearah lift dan antri, rebutan aptfi 4.Keluar Lift antri tidak bisa bergerak, antrian panjang sampai ke pintu masuk Gate X-Xray 5.tidak ada alur antri, siapa cepat dapat #chaos
5.tidak ada petugas angkasapura,satpam dll yg mengatur,semua panik,wara wiri sana sini,penumpang cari nasib sndri, ribut,bertengkar&terjepit aptfi
6.orang tua, anak2,balita terjepit ditengah dorong2an masa,semua ingin cpt masuk terminal F
Klik halaman berikutnya