Kepribadian Seorang Apoteker Bisa Diketahui dari Pertanyaan Ini. Pertanyaan ini dibuat oleh seorang lulusan farmasi dari MCPHS University, Boston, Brittany Myers, PharmD dari pharmacytimes.com, tentunya dimodifikasi dan ditambah sesuai dengan kondisi yang ada di Indonesia.
Apakah alasan menjadi seorang Apoteker karena ingin mengumpulkan uang banyak?
Kuliah yang sulit dan lama dengan dihadapi oleh berbagai praktikum serta tentunya berbagai macam biaya yang dibutuhkan membuat seorang mahasiswa menghitung berapa jumlah biaya yang dikeluarkan dan harus kembali seketika lulus kelak.
Jika tujuannya hanya mencari uang semata, dengan menggadaikan profesi Apoteker dan melupakan sumpah setia. Waspadalah terhadap Apoteker seperti ini.
Apakah alasan menjadi seorang Apoteker karena permintaan orang tua?
Tidak jarang orang tua meminta agar anaknya menjadi seorang Apoteker. Padahal anaknya sendiri tidak memiliki keinginan kuat menjadi seorang Apoteker, pada akhirnya lulus sarjana Farmasi dan menjadi seorang Apoteker dengan terpaksa.
Apa yang akan terjadi terhadap Apoteker tipe ini? terkadang berkarir di dunia diluar Farmasi.
Apakah termasuk Apoteker salah jurusan?
Entah bagaimana sebabnya, salah satunya pertanyaan sebelumnya. Bisa saja sebenarnya bakatnya di olahraga misalnya sepakbola atau karate yang selalu mengikuti kejuaraan hingga lupa waktu akan kuliah. Atau jiwa dan darah seninya terlalu besar hingga terlampau kreatif. Bisa dibayangkan bagaimana jiwa improvisasinya ketika berhadapan dengan seorang pasien.
Ajaibnya bisa lulus juga dan menjadi Apoteker, adapula yang gagal hingga drop out. [Baca : Penulis Novel dan Blogger Ini Berharap Apoteker Bersatu Maju Bersama]
APakah ketika kuliah senang bermain games online hingga lupa waktu?
Tidak jarang di zaman modern ini mahasiswa terkena virus game online semaca DOTA atau GTA dan lainnya. Terkadang waktu lulus tertinggal dari teman-temannya, namun pada akhirnya lulus dan mengenyam Apoteker.
Adakah tipe Apoteker seperti ini? pasti ada, biasanya berkarir di dunia marketing atau IT. [Baca : Seorang Apoteker Berperan Dibalik Kisah Suksesnya Aplikasi Musik Ohdio]
Apakah ketika kuliah memang tidak menyukai biologi, kimia, fisika, atau matematika?
Ajaib memang terkadang anak farmasi ini, walaupun mata kuliah dasar ini mendukung berbagai macam mata kuliah keahlian farmasi, pada akhirnya lulus jua.
Apa yang akan terjadi setelah lulus kelak? bisa saja enggan untuk update keilmuannya.
Apakah ketika kuliah sering titip absen, tidur, dan mengakali bagaimana lulus dengan cara tidak lazim?
Dunia perkuliahan terkadang mirip dengan apa yang terjadi di dunia nyata. Seorang Apoteker harus dituntut profesionalismenya sesuai standar kompetensi yang ada. Apa jadinya ketika kuliah saja suka berbuat curang? Datang seminar kefarmasian terkadang titip sertifikatnya saja.
Apakah memiliki keinginan untuk menolong sesama?
Profesi Apoteker pada dasarnya adalah untuk membantu dan menolong sesama. Di kehidupan yang singkat ini, melakukan pekerjaan dengan ikhlas dan membuat diri bahagia adalah hal utama.
Coba bayangkan apa jadinya jika Apoteker tidak suka menolong? kemungkinan akan menyendiri tanpa teman sejawat menemani.
Apakah memiliki sifat kerja keras?
Tidak ada orang yang sukses tanpa kerja keras. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Hambatan sebesar apapun akan terus diterjang dengan tekad yang kuat. APoteker pekerja keras dibutuhkan di Indonesia. Apakah betul? bidhuaners bisa membaca artikel di kategori kisah inspiratif.
Apakah senang untuk selalu belajar sepanjang waktu dan setiap saat?
Ilmu kesehatan terutama dunia obat-obatan terus berkembang seiring penemuan-penamuan barunya. Begitupula pengetahuan penyakit bergerak dinamis, tentunya permasalahan dunia farmasi lainnya akan semakin kompleks.
Continuing Professional Development (CPD) penting dilakukan oleh seorang apoteker bukan hanya melalui seminar, tetapi bisa melalui sumber-sumber online terpercaya lainnya. Pentingkah seorang Apoteker selalu update pengetahuannya? tentu penting.
Pertanyaan dan jawaban lainnya bisa ditulis dikomentar dibawah ini untuk saling mengingatkan bagi diri sendiri atau sesama Apoteker lainnya. Dan nantinya bidhuan akan tambahkan ke artikel ini.
