Baru 2 minggu yang lalu saya mengikuti seminar di dekat gunung Aso ini. Saat ini heboh sampai korannya di Ingris dailymail.co.uk memberitakan tentang meletusnya Gunung Aso yang merupakan gunung merapi terbesar di Jepang bahkan menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Gunung Aso terletak di Prefektur Kumamoto, dan kota terdekatnya adalah Kota Kumamoto tempat tinggal saya saat ini yang berada 49 km dari lokasi letusan gunungnya, sekitar 1 jam 43 menit menggunakan kendaraan pribadi. Tulisan kali ini sedikit berbagi laporan langsung dari Kumamoto mengenai letusan gunung merapi ini.
Data dan Fakta Gunung Berapi Aso
Gunung Aso merupakan gunung merapi aktif terbesar di Jepang dan merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Berlokasi di Aso Kujū National Park di Prefektur Kumamoto di pulau Kyushu. Ketinggian puncaknya adalah 1.592 m di atas permukaan laut. Aso memiliki kaldera terbesar di dunia seluas 120 km persegi.
Pegunungan Aso terdiri dari 5 puncak : Gn. Neko, Gn. Neko, Gn. Taka, Gn. Naka (dikenal Nakadake atau Naka-Dake), Gn. Eboshi, dan Gn. Kishima. Puncak tertingi adalah Gn. Taka, kawah dari Gn. Taka ini bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan. Gn. Taka ini masih bersifat aktif serta mengeluarkan asap secara terus menerus dan sesekali mengalami letusan.
Gunung Aso memiliki aktivitas letusan yang hebat di antara tahun 1945 dan 1993. Pada tahun 1953, 1958 dan 1979 merupakan yang terburuk. Di tahun 1979, 3 orang tewas dan 11 orang terluka ketika sedang mendaki gunung.
Fakta dilapangan
Gunung Aso ini sering mengalami letusan dalam skala kecil, mirip seperti Gunung Tangkuban Perahu di Bandung yang sesekali tempat wisatanya di tutup karena aktivitaas gunungnya. Hal yang sama terjadi di sini, tempat wisata gunung aso (klik disini lengkapnya) tidak selamanya terbuka untuk umum, tergantung dari kondisi dari Gunung Aso nya. Di hari Selasa, 25 November 2014, terjadi letusan yang menyebabkan pada hari berikutnya di radius 1 km terkena dampak semburan debu vulkanik.
Tak sampai disitu, seperti dilansir Japantimes, di hari Kamis, 27 November 2014, mulai menyemburkan magma. Penyemburan magma ini kembali terjadi setelah 21 tahun yang lalu. Debu vulkanik telah sampai di radius 40 km, artinya sampai ke kota saya. Debu yang saya rasakan tidak sehebat debu gunung merapi nya Yogyakarta yang sampai ke jalanan Malioboro. Mudah-mudahan tetap seperti ini dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena pemerintah disini memberikan peringatan, bahwa akan terus terjadi hujan vulkanik dikarenakan aktivitas gunung aso terus berlanjut.
Beberapa petani kubis di Kota Takamori, Prefektur Kumamoto mengalami kerugian akibat debu vulkanik dan merupakan yang terburuk sejak satu dekade terakhir. Selain itu, lokasi wisata untuk pengunjung di tutup sementara waktu.
Letusan pada hari kamis kemarin menyebabkan penerbangan di bandara Kumamoto dibatalkan, penerbangan ke dan dari Tokyo, Aichi dan Osaka dibatalkan.
Be carefull…