Strategi terbaru terapi luka kronis pada diabetes dengan nanoteknologi

0
4490
terapi terbaru luka diabetes

Di masa depan pengobatan untuk luka kronis seperti luka karena penyakit diabetes di kulit akan menggunakan sistem nanopartikel yang dikombinasikan dengan bahan obat seperti protein untuk mempercepat penyembuhan luka terutama dalam perbaikan jaringan kulitnya. Postingan kali ini sedikit curhat apa yang sedang saya kerjakan kali ini. Tapi saya coba kemas supaya mudah dimengerti.

terapi terbaru luka diabetes

Luka kronis menjadi masalah utama di bidang kesehatan

Mari terlebih dahulu kita mengenal perbedaan antara luka kronis dan akut. Luka akut yaitu luka trauma yang biasanya segera mendapat penanganan dan sembuh dengan baik bila tidak terjadi komplikasi. Contohnya adalah luka sayat, luka bakar, luka tusuk. Sedangkan luka kronis berlangsung lama atau sering timbul kembali (rekuren) atau terjadi gangguan pada proses penyembuhan yang biasanya disebabkan oleh masalah multi faktor dari penderita. Contohnya adalah ulkus tungkai, ulkus vena, ulkus arteri (iskemi), penyakit vaskular perifer ulkus dekubitus, neuropati perifer ulkus dekubitus. Oleh karena itu, penyembuhan yang lama dan sering timbul kembali menjadi fokus utama di bidang kesehatan dalam terapi luka kronis.

Kenapa harus menggunakan nano teknologi?

Dalam hal ini, teknologi nano yang digunakan dalam terapi luka kronis adalah nanopartikel lipid yang memiliki 2 sistem, menggunakan nanopartikel lipid bentuk padat (Solid Lipid Nanoparticles/SLN) dan pembawa nanostruktur lipid (Nanostructured lipid carrierr/NLC). Kedua sistem ini sama-sama memiliki kemampuan dalam melindungi obat dari degradasi kimia maupun fisika. Perbedaannya hanya di metode pembuatannya.

Kelebihan menggunakan nano teknologi diantaranya :
1. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam penerimaan terhadap pasien,
2. Biodegradable di dalam tubuh alias mudah diolah oleh tubuh,
3. Toksisitas rendah, sangat tepat untuk penggunaan di kulit/topikal karena bisa memberikan konsentrasi obat yang tinggi,
4. Dengan partikel ukuran nano dan kandungan lipid dalam sediaan membuat pelepasan obat dalam sistem terkendali dan meningkatkan hidrasi kulit juga penetrasi/difusi obatnya.
Dengan kata lain, dengan sistem nanopartikel lipid bisa mengantarkan obat hidrofilik melalui kulit yang dapat meningkatkan penyembuhan penyakit di kulitnya.

Kenapa perlu kombinasi sistem nanopartikel dengan protein?

Dalam luka kronis seperti pada diabetes, tidak bisa disembuhkan dengan perawatan biasa seperti pada luka akut yang akan sembuh hanya dalam waktu kurang lebih 6 minggu. Pada luka kronis, proses inflamasi sudah presisten, proses remodeling kulit mengalami gangguan, kekurangan produksi hormon growth factor dan cytokine, epitalisasi kulit tidak maksimal, sehingga luka tidak bisa sembuh. Untuk mengatasi hal ini, para ahli bereksperimen untuk memformulasikan obatnya dengan kombinasi growth factor (GF) yang termasuk ke golongan protein, seperti Epidermal Growth Factor (EGF), platelet-derived groth factor (PDGF), fibroblast growth factor (FGF) atau transforming growth factor (TGF).

Protein GF memiliki peranan dalam luka kronis :
1. Dapat bertindak sebagai mediator yang berberan dalam perbaikan jaringan kulit.
2. Meningkatkan penyembuhan luka,
3. Memperbaiki jaringan rusak,
4. Mengurangi resiko infeksi,
5. Memulihkan kelainan dalam jaringan kulit selama proses penyembuhan luka

Namun beberapa percobaan telah dilakukan untuk memformulasikan protein GF kedalam sediaan obatnya, akan tetapi tidak memberikan hasil dengan optimasi dosis yang tepat, aman dan efektif. Oleh karena itu, penggabungan sistem nanopartikel lipid dengan GF merupakan suatu terapi paling baru di dunia saat ini.

Journal of Controlled Release 185 (2014), 51-61, yang berjudul ‘A novel strategy for the treatment of chronic wounds based on the topical administration of rhEGF-loaded lipid nanoparticles: In vitro bioactivity and in vivo effectiveness in healing-impaired db/db mice’

Dalam jurnal ini, protein yang digunakan adalah rhEGF (recombinant human epidermal growth factor) kata sensei saya sih harganya selangit loh… per mikrogram bukan gram lagi…
Kombinasi nanopartikel lipid dengan rhEGF menghasilkan data pre klinik yang signifikan dimana waktu penyembuhan luka kronis menjadi lebih cepat dan efektif dan dimungkinkan dikembangkan ke tahap uji klinis untuk selanjutnya di produksi secara masal.

Semoga bermanfaat

BACA JUGA